Minggu, 03 Juni 2012
ANATOMI TELINGA
Anatomi Fisiologi Telinga Dalam
Telinga DalamTelinga dalam terletak di dalam pars petrosus os temporale. Sangat rumit terdiri dari dua organ organ pendengaran dan organ keseimbangan.
Labirin oseosa telinga dalam adalah rangkaian rongga yang saling berhubungan . Labirin membranosa adalah kantong tertutup di dalam labirin oseosa dan kurang lebih memiliki bentuk yang sama. Perilimf adalah cairan jernih yang menempati ruang diantara labirin oseosa dan membranosa.
Endolimf adalah cairan yang terdapat di dalam labirin membranosa. Vestibulum adalah ruangan kecil yang berhubungan pada sisi anterior denga koklea, pada sisi lateral dengan telinga tengah melalui dua lubang (i) lubang oval yang ditutupi oleh bagian kaki stapes , (ii) lubang bulat yang ditutupi oleh membrane pada sisi posterior , dengan kanalis semisirkularis.
Koklea melengkung seperti cangkang siput. Berongga, dengan canal koklearis melengkung disekitar pilar sentral. Bagian dalam tulang koklea, tabung membranosa berjalan dari clasar apeks dan kearah bawah kembali. Tabung yang mengarah keatas dimulai dari fenestra rotundum dan disebut skala vestibule. Tabung yang mengarah ke bawah disebut skala tympani dan berakhir pada fenestra rotundum.
Skala media adalah tabung yang berisi endolimf yang terletak diantara kedua skala lain. Organ Corti adalah struktur yang rumit yang berjalan secara spiral ke arah atas pada koklea, sepanjang perjalanannya disokong oleh pilar sentralis yang melekat pada membrane basalis. Sel-sel rambut organ Corti berjumlah sekitar 15.000, menonjol dari membrana basalis ke dalam skala media.
Kanalis semisirkularis tersusun saling menyudut kearah kanan. Susunan ini adalah ; kanalis superior, kanalis lateralis, kanalis posterior. Kanalis ini mengandung endolimf dan membuka ke dalam dinding posterior vestibulum. Ujung saraf nerves kranialis ke delapan cabang vestibularis dihubungkan dengan sel-sel rambut yang menonjol ke dalam endolimf.
Sakulus dan utrikulus adalah bagian dari vestibulum membranosa. Struktur tersebut mengandung sel-sel dengan rambut yang melekat ke dalam zat seperti jell yang mengandung sejumlah otot, kristal kecil kalsium karbonat.
NERVUS KRANIALIS KE DELAPAN (AUDITORIUS)
Nervus ini adalah saraf telinga dalam. Terdiri dari ; pars koklearis yang memiliki serat dimulai disekitar sel-sel rambut koklea dan mentranmisikan impels pendengaran. Pars vestibularis memiliki serat yang dimulai di dalam sel-sel canalis semisirkularis dan vestibulum mentransmisikan sensasi keseimbangan.
PENDENGARAN
Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi tekanan vibrasi udara tertentu dan menginterpretasikannya sebagai bunyi. Telinga mengkonversi energi gelombang tekanan menjadi impuls syaraf, dan korteks serebri mengkonversi impuls ini menjadi bunyi .
Bunyi memiliki frekuensi, amplitude dan bentuk gelombang. Frekuensi gelombang bunyi adalah kecepatan osilasi gelombang udara per unit waktu. Telinga manusia dapat menangkap frekuensi yang bervariasi dari sekitar 20 sampai 16.000 Hertz (Hz). Satu hertz adalah satu siklus per detik.
Bunyii berfrekuensi rendah mempunyai nada rendah . Bunyi berfrekuensi tinggi mempunyai nada tinggi.Suara manusia berkisar dari sekitar 65 Hz sampai sedikit diatas 1000 Hz. Mekanisme frekuensi manusia paling sensitive terhadap suara dengan frekuensi sekitar 1000 Hz.
Amplitudo adalah ukuran energi atau intensitas fluktuasi tekanan. Gelombang bunyi dengan amplitude yang berbeda diinterpretasikan sebagai perbedaan dalam kekerasan.Ukuran bunyi dalam decibel (dB); bunyi bisikan sekitar 20 dB. Percakapan tenang sekitar 50 dB. Pabrik yang bising sekitar 100 dB. Bunyi di atas 120 dB menyebabkan nyeri dan pemaparan dalam jangka panjang dapat merusak telinga dan menyebabkan ketulian.
TRANSMISI BUNYI DALAM TELINGATELINGA LUAR
Gelombang bunyi ditangkap oleh daun telinga dan ditransmisikan ke dalam meatus auditorius eksternus.
MEMBRANA TYMPANI
Gelombang bunyi menyebabkan vibrasi membrane timpani. Sifat membrane adalah elastic yang tidak memiliki frekuensi alaminya sendiri tetapi mengambil karakteristik vibrasi yang terjadi.
Membrana timpani dapat dengan mudah bergetar karena tekanan pada kedua sisinya bersifat atmosferik. Ujung faring tuba eustachius terbuka saat menelan, bersin, dan menguap, dan dengan demikian bila tuba paten,telinga tengah terns terisi dengan udara tekanan atmosfer.
Membrana timpani ticlak akan bergetar dengan balk bila tuba tersumbat dan tekanan kedua sisi ticlak sama. Amplitude getaran membrane proporsional dengan intensitas bunyi. Membran sangat teredam, yaitu berhenti bergetar segera setelah bunyi berhenti.
OSIKEL
Getaran membrane timpani ditangkapp oleh malleus, yang melekat pada permukaan dalamnya dan ditransmisikan melalui incus ke stapes.Bagian kaki stapes menstransmisikan vibrasi melalui fenestrum ovale yang melekat padanya. Daerah membrane timpani 15 – 20 kali lebih besar dari pada fenestrum ovale, dan gaya vibrasi pada fenestrum lebih besar dad pada gaya pada membrane timpani, walaupun terjadi sedikit kehilangan energi akibat inersia osikel.
Muskulus stapedius dan tensor timpani berkontraksi secara reflektorik sebagai respons terhadap bunyi yang keras , dan dengan berkontraksi menarik osikel, membuat system osikular lebih kaku dan dengan demikian melinclungi telinga dalam.
KOKLEA
Vibrasi fenestrum ovale menyebabkan gelombang tekanan dalam perilimf telinga dalam. Gelombang berjalan ke atas pada perilimf dalam skala vestibule dan ke bawah pada perilimf di dalam skala timpani. Ketika gelombang mencapai fenestrum rotundum pada bagian dasar, membrane menutup fenestrum tersebut menyebabkan pembonjolan kecil di dalam telinga tengah. Bila tidak terjadi gelombang tidak dapat melewati koklea.
ORGAN CORTI
Bagaimana organ Corti berespon terhadap vibrasi belum diketahui dengan pasti. Gerakan membrane basalis, dihasilkan oleh gelombang yang berjalan naik turun didalam koklea, tampaknya menarik sel-selrambut dan mengeksitasinya sehingga mentransmisikan impels ke dalam saraf nervus kokhlearis yang terletak disekitar dasar sel rambut.
Menurut teori “gelombang berjalan”, gelombang yang dihasilkan oleh bunyi berfrekuensi tinggi hanya berjalan sedikit di dalam koklea sebelum teredam, dan bunyi berfrekuensi rendah berjalan sampai ke apeks koklea. Pembedaan oleh telinga antara suara dengan berfrekuensi yang berbecla agaknya diakibatkan oleh pola getaran yang berbecla yang dihasilkan membrane basalis oleh berfrekuensi yang berbeda.
HUBUNGAN SENTRAL
Nerves auditorius pars koklearis menstranmisikan sensasi pada otak. Tempat sensasi tersebut diinterpretasikan di dalam pars auditorius Globus temporalis. Setiap telinga memiliki hubungan dengan kedua Globus temporalis, dan terutama dengan sisi yang berlawanan..
Gambaran KlinisKetulian dapat diakibatkan olehSerumen dalam meatus auditorius eksternusOtitis mediaOtosklerosis , keadaan dimana terjadi pembentukan tulang baru di sekitar bagian kaki stapes yang mencegah pergerakannya.Cedera pada membrane timpani.Cedera, penyakit atau degenerasi nervus auditorius.
Tinitus adalah bunyi berdering, berdengung, berdesis atau pulsating di dalam telinga. Tinitus merupakan gejala dari semua keadaan abnormal dalam telinga.
KESEIMBANGAN
Kanalis semisirkularis, sakulus dan utrikulus berperan dalam keseimbangan dan posisi kepala pada bahu. Kanalis semisirkularis berperan pada gerakan kepala pada waktu berputar . Gerakan ini menghasilkan gerakan pada endolimf dalam kanalis semisirkularis ,yang merangsang sel-sel rambut . Otolit sakulus dan utdkulus; bergerak oleh perubahan posisi kepala dan dengan demikian mencetuskan gerakan sel rambut di daerah tersebut.
Rangsangan ditransmisikan sepanjang serat saraf nervus kranialis kedelapan ( auditorius) pars vestibularis ke otak tengah , medulla oblongata, serebelum , dan medulla spinalis. Rangsangan ini memulai perubahan refleks pada otot-otot leher , mata, badan, dan ekstremitas untuk mempertahankan keseimbangan dan postur dan mata dapat difiksasi pada objek yang bergerak.
Gambaran KlinisPusing (vertigo) adalah kelainan atau penyakit pada organ keseimbangan. Pada penyakit Meniere, peningkatan tekanan edolimfatik menyebabkan serangan berat vertigo, swing dihubungkan dengan mual dan muntah dan kadang-kadang dengan ketulian dan tinnitus.
Infeksi labirin, fraktur pars petrosus os temporale, ateroma arteria vertebralis menyebabkan reduksi suplai darah menuju telinga dalam, dan pertumbuhan bare akan menyebabkan vertigo. Serumen dalam meatus auditorius eksternus menekan membrane timpani dan menyumbat tuba faringotimpanikus dapat menyebabkan ketulian dengan.
Mabuk perjalanan ( mobil, kereta api, pesawat, mabuk laut) diakibatkan oleh gangguan labirinitin akibat gerakan berulang endolimf, sexing disertai dengan factor emosi yang kuat sehingga orang yang rentan dapat sakit atau mengalami vertigo akibat antisipasi gerakan. Berbagai obat-obatan dapat mencegah mabuk perjalanan, tetapi bagaimana mereka bekerja belum diketahui. Beberapa obet terutama Streptomisin dapat menyebabkan degenerasi labirin.
aku juga akan menjelaskan Anatomi Labirin dan Fisiologi Labirin, berikut Anatomi Fisiologi Labirin:
ANATOMI LABIRIN
Vestibulum yang terdapat di dalam labirin, telinga bagian dalam, mempunyai andil 55% dalam patofisiologi alat keseimbangan tubuh (AKT). Ada dua jenis organ (reseptor) sensoris di dalam labirin, yaitu pendengaran dan keseimbangan yang merupakan sel berambut (hair cells). Kedua jenis sel ini terbenam di dalam cairan endolimf, sehingga bila ada aliran / gelombang endolimf akibat rangsangan bunyi (pendengaran) atau gerakan (keseimbangan), rambut sel menekuk kearah tertentu dan mengubah transmisi impuls sensoris.
Organ untuk pendengaran ini disebut organ corti, sedangkan untuk keseimbangan disebut organ vestibulum. Vestibulum dibedakan atas crista dan macula yang masing-masing sensitive terhadap rangsangan gerakan sirkuler dan linier. Gambar 3 berikut akan mengigatkan kembali pada peran labirin.
FISIOLOGI
Informasi yang berguna untuk alat keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh respetor vestibuler visual dan propioseptik. Dan ketiga jenis reseptor tersebut, reseptor vestibuler yang punya kontribusi paling besar, yaitu lebih dari 50% disusul kemudian reseptor visual dan yang paling kecil konstibusinya adalah propioseptik.
Arus informasi berlangusng intensif bila ada gerakan atau perubahan gerakan dari kepala atau tubuh, akibat gerakan ini menimbulkan perpindahan cairan endolimfe di labirin dan selanjutnya bulu (cilia) dari sel rambut ( hair cells) akan menekuk. Tekukan bulu menyebabkan permeabilitas membran sel berubah sehingga ion Kalsium menerobos masuk kedalam sel (influx). Influx Ca akan menyebabkan terjadinya depolarisasi dan juga merangsang pelepasan NT eksitator (dalam hal ini glutamat) yang selanjutnya akan meneruskan impul sensoris ini lewat saraf aferen (vestibularis) ke pusat-pusat alat keseimbangan tubuh di otak .
Pusat Integrasi alat keseimbangan tubuh pertama diduga di inti vertibularis menerima impuls aferen dari propioseptik, visual dan vestibuler. Serebellum selain merupakan pusat integrasi kedua juga diduga merupakan pusat komparasi informasi yang sedang berlangsung dengan informasi gerakan yang sudah lewat, oleh karena memori gerakan yang pernah dialami masa lalu diduga tersimpan di vestibuloserebeli. Selain serebellum, informasi tentang gerakan juga tersimpan di pusat memori prefrontal korteks serebri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar